Senin, 19 September 2011

makna hari raya idul fitri

 Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah tentunya...). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.

Idul Fitri, ya suatu hari raya yang dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh. Dinamakan Idul Fitri karena manusia pada hari itu laksana seorang bayi yang baru keluar dari dalam kandungan yang tidak mempunyai dosa dan salah.

Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan-nan.

Allah.swt berfirman :
"(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”)". (al-A’raf  7 :172)

Seiring dengan perkembangan itu sendiri, banyak di antara manusia dalam perjalanan hidupnya yang melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu, memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuah keharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.


Idul Fitri atau kembali ke fitrah akan sempurna tatkala terhapusnya dosa kita kepada Allah diikuti dengan terhapusnya dosa kita kepada sesama manusia. Terhapusnya dosa kepada sesama manusia dengan jalan kita memohon maaf dan memaafkan orang lain.

(Dari al-Hasan bin Ali dan Muhammad bin al-Mutawakkil keduanya dari Abd al-Razaq dari al-Ma’mar dari al-Hasan dan Malik bin Anas dari al-Zuhri dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW senang melaksanakan Qiyam Ramadhan (Tarawih) meskipun tidak mewajibkannya. Kemudian bersabda : ”Barangsiapa melaksanakan Qiyam ramadhan (tarawih) karena Allah dan mencari pahala dari Allah akan diampuni dosanya yang telah lalu". Kemudian Rasulullah wafat, sedang masalah Qiyam Ramadhan tetap seperti sediakala pada pemerintahan Sayyidina Abu Bakar.ra dan pada awal pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab.ra).

(Dari Muhammad bin Salam dari Muhammad bin Faudhail dari Yahya bin Sa’id dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan kepercayaan bahwa perintah puasa itu dari Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosanya").

Dosa merupakan catatan keburukan di sisi Allah yang telah dilakukan oleh setiap manusia karena mereka tidak menjalankan perintah atau karena mereka melanggar larangan Allah dan RasulNya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan khusus yang dikhususkan Allah untuk Umat Islam. Di bulan ini terdapat maghfirah, rahmah dan itqun minan nar. Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi sarana umat manusia untuk memohon dan meminta pengampunan dari Allah dengan jalan melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih

Syeikh Abdul Qadir al-Jailany dalam al-Gunyah-nya berpendapat, merayakan Idul Fitri tidak harus dengan baju baru, tapi jadikanlah Idul fitri ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah Swt. Momen mengasah kepekaan sosial kita. Ada pemandangan lain yang harus kita cermati, betapa disaat kita berbahagia , saudara-saudara kita di tempat-tempat lain masih banyak menangis menahan lapar. Bersyukurlah kita!

Sabtu, 17 September 2011

hari ibu

Menyambut Hari Ibu, Doa, Perjuangan dan Kasih Sayang. Menyambut hari Ibu 2008,
berikut lirik dan lagu Ebiet G Ade  Nyanyian Rindu untuk Ibu. Saya tidak bisa lahir tanpa Ibu, Ayah tidak bergairah tanpa Ibu. Ibu adalah guru kesetian, guru kasih sayang, guru cinta kasih. Ibu sumber segala cinta yang diturunkan oleh Allah. Pengorbanan tiada putus, doa tiada henti, kasih tiada batas.
Wahai ibu, betapa engkau hanya memikirkan kesuksesan anakmu,
meskipun kebanyakan anak melupakan ibunya disaat mereka sukses.
Ibu maafkan aku, anakmu yang tidak tahu membalas budi, anak yang lupa berbakti.
Ibu pengorbananmu sepanjang masa, kegigihanmu tiada pernah putus asa,
perjuanganmu atas dasar cinta dan kasih sayang.
Hari yang baik ini saya akan pulang ke Jember  di Desa Tegal Wangi Kecamatan Umbulsari. Untuk sowan pada ibu dan ayah. Ibu yang sudah berumur 75 dan ayah yang sudah berumur 90 tahun Alhamdulillah masih sehat. Umur 2 kali umur saya yang 45 tahun. Tidak ada waktu berkunjung yang menyenangkan kecuali bisa bertemu bapak Ibu. Kesuksesan saya tidak lepas dari doa ibu dan ayah yang tiap hari tidak henti-hentinya diucapkan untuk anak anaknya.
Jasamu tiada tara, cintamu tiada batas. Apapun yang saya berikan untuk membalas segala kebaikan Ibu tidak akan pernah cukup. Ibu adalah keramat, ibu adalah surga, ibu adalah hidup, ibu adalah kehidupan. Tuhan telah mengirimkan ibu untuk melahirkan kita, untuk belajar hidup, untuk belajar cinta, untuk belajar tentang perjuangan, pengorbanan.

Jumat, 16 September 2011

menyambut tahun baru

 Dalam beberapa hari lagi kita semua akan mengalami perubahan waktu, dimana tahun 2010 akan kita tinggalkan dan tahun 2011 akan kita jalani. Semuanya tidak terkecuali akan mengalami perubahan waktu ini, mulai dari wong cilik sampai wong gede, mulai dari yang berkulit hitam sampai yang berkulit putih, mulai yang berambut keriting sampai yang berambut lurus, semua pasti mengalami perubahan tahun. Permasalahannya apa yang harus diperbuat pada tahun 2011 nanti, apa yang telah dipersiapkan untuk hidup di tahun 2011 nanti, hal itulah yang akan membedakan antara seseorang dengan lainnya. Oleh karenanya perlu bagi semua orang orang untuk mempersiapkan apa yang diperlukan dan dilaksanakan pada tahun 2011 nanti.
Semua orang yang mem punyai pemahaman tentang hal ini tentu akan mengadakan analisa pribadi terhadap kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan pada tahun 2010 serta mencoba untuk membuat rencana yang terbaik bagi kehidupan nya pada tahun 2011.
Bagi orang yang beriman tentu akan menganalisa berapa banyak dosa yang telah dilakukan pada tahun 2010 dan usaha apa yang akan dilakukan pada tahun 2011 untuk meminimalisasi dosa dan kekhilafan dengan melakukan perbuatan perbuatan yang lebih mendekatkan diri kepada sang Choliq. Sebagaimana juga dilakukan oleh setiap perusahaan atau pemerintahan yang selalu membuat perencanaan menjelang tahun anggaran baru, demikian jugalah harus dilakukan semua anak bangsa baik secara detail maupun secara global. Karena hal ini akan memudahkan bagi analisa untuk merencanakan kehidupan pada tahun tahun berikutnya.
Alangkah naifnya kalau kita tidak pernah mengevaluasi diri sendiri dan membiarkan hidup ini sebagaimana air meng alir, karena manusia bukanlah benda yang tidak mempunyai fikiran dan perasaan. Oleh karena itu sebaiknya difahami hal ini agar setiap tahun dapat mengadakan peningkatan kehidupannya, baik lahiriyah maupun batiniyah atau dunia dan akherat. Komitmen untuk melakukan sesuatu yang lebih baik pada tahun tahun yang akan datang, akan menjadikan optimis dalam menghadapi tantangan pada tahun yang akan datang. Akan tetapi bagi yang mempunyai pandangan yang berbeda tentu ada alasan tersendiri yang tidak perlu dijelaskan lagi.
Berbahagialah manusia yang membuat analisa tentang kesalahan yang diperbuatnya pada tahun yang lalu dan merencanakan perbaikan pada tahun mendatang, karena mereka itu telah memahami arti dari sebuah kehidupan yang diciptakan oleh Allah, Tuhan bagi seru sekalian alam. Akan tetapi alangkah naif nya manusia yang tidak meng-evaluasi kekhilafan yang telah diperbuatnya pada masa yang berjalan dan tidak berusaha untuk mengadakan langkah perbaikan ditahun berikutnya. Sebagai bangsa yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan, yang bersatu, yang mengutamakan musyawarah dan yang berkeadil an sosial, sudah selayaknya kita menyadari bahwa apapun kekhi lafan yang kita perbuat tahun ini tidak akan kita ulang pada tahun mendatang. Saling memaafkan untuk kemudian bersatu kembali dan bertekad untuk berbuat yang ter baik bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya merupakan suatu perbuatan yang amat mulia dan patut untuk mendapatkan penghargaan.
Memelihara dendam dan berusaha untuk melakukannya pada waktu mendatang merupakan suatu perbuatan seorang pecundang yang akan memalu-kan diri sendiri. Adakah yang lebih indah daripada memaafkan kesalahan sesamanya dan mengajak untuk bersatu demi memajukan kesejahteraan masyarakat banyak? Seorang sahabat yang sejati tidak akan melakukan perbuatan yang akan membuat sahabatnya menderita, namun akan selalu membuat sahabatnya lebih baik dan lebih perkasa.
Musuh dalam selimut akan memanfaatkan kedudukan seseorang demi kepentingan pribadinya, walau nantinya akan membuat penderitaan panjang bagi orang lain. Satu contoh bagi masyarakat Kabupaten Malang dapat dilihat dari apa yang dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK yang justru melakukan peninjauan dan langkah langkah positif di tempat-tempat dimana suaminya menderita kekalahan dalam pemilukada, bukan malah berdendang ria ditempat dimana suaminya memenangkan suara. Mari kita songsong terbit fajar tahun 2011 dengan jiwa yang telah memaafkan semua kekhilafan setiap orang kepada kita dan kita kerjakan hal hal yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitarnya. Persiapkanlah diri kita untuk menyambut tahun 2011 dengan penuh keimanan dan ketaqwaan agar supaya Allah menganugerahkan rakhmatNya.