Rabu, 07 Desember 2011

sejarah tennis meja

Sejarah Tenis Meja – Ping pong itulah nama permainan tenis meja yang lebih di kenal dalam masyarakat. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraaj dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar